PERINGATAN HARI KOMUNIKASI SEDUNIA KE-49
MENGKOMUNIKASIKAN KELUARGA: TEMPAT ISTIMEWA PERJUMPAAN KARUNIA
KASIH
Pada peringatan hari komunikasi
sedunia, Gereja secara khusus mengajak untuk mengoptimalkan peran keluarga
sebagai dasar komunikasi yang baik. Tepatnya pada Minggu Paskah VII tanggal 17
Mei 2015, Seminari Tinggi St Paulus menyelenggarakan Misa untuk memperingati
hari komunikasi yang dipimpin oleh Rm. St Eko Riyadi, Pr. Misa yang bertempat
di kapel Paulus terasa spesial, karena menggunakan bahasa Inggris dan diikuti
oleh semua frater serta umat.
Misa yang berbahasa inggris
menjadi unik karena membuat umat harus konsentrasi dan penuh hikmat dalam
mengikuti rangkaian misa. Memang tidak semua paham, kendati sudah disediakan
panduan misa berbahasa inggris. Hal yang terpenting dari sebuah komunikasi
adalah adanya pemahaman yang baik. Komunikasi akan dapat dipahami ketika lawan
dan pembicara menggunakan bahasa yang sama-sama dipahami. Misa dalam bahasa
inggris ini bertujuan memperkenalkan kepada umat bahwa ekaristi dapat dikemas
dalam berbagai bahasa.
Pada khotbah yang dibawakan
oleh Rm. St Eko Riyadi, Pr, menekankan
tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga. Keluarga adalah tempat pertama bagi
setiap pribadi untuk bertumbuh dalam
berkomunikasi. Sejak di dalam kandungan kita telah memulai untuk berkomunikasi.
Ibu dan keluarga adalah mereka yang menjadi perjumpaan awal kita dalam mengenal
diri dan dunia ini. Keluargalah yang mengajarkan kepada kita semua, bagaimana
mengungkapkan diri dan berelasi dengan sesama. Di dalam keluarga termuat pula
dimensi rohani komunikasi, yakni bagaimana kasih Allah dikomunikasikan dalam
keluarga entah dalam bentuk doa, nasihat
orang tua kepada anak dan cinta kasih.
Ketika keluar beranjak dari rumah, maka akan menemui
berbagai macam pribadi. Baik itu mereka yang mempunyai sifat baik maupun yang
kurang baik. Kita dihadapkan untuk berkomunikasi secara baik dan memberikan
kasih. Dewasa ini gosip, pemutarbalikan fakta, kriminalisasi, dan entah
bagaimana bahasa kerap kali disalah gunakan untuk menjatuhkan dan mencelakkan
orang lain. Media sosial menjadi sarana populer untuk berbagi kasih. Bukan
hanya untuk sekadar eksis, tetapi bagaimana kita bisa menyapa dan memberikan
kasih kepada mereka.
Maka dari itu, pada peringatan
hari komunikasi sedunia ini kita didorong menumbuhkan semangat kasih dan
berkomunikasi yang baik. Kita dapat memulai dari lingkup keluarga. Keluarga adalah
tempat istimewa sebagai perjumpaan kasih yang membentuk pribadi penuh kasih untuk
menjadi terang dan garam dunia.
Akhirnya
kita didorong menghidupi Sabda Tuhan hari ini yakni Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi.
Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling
mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita (Yoh
4: 11-12). Marilah kita semua mengkomunikasikan kasih Allah kepada dunia ini. Karena
kasih adalah bahasa komunikasi untuk berjumpa dengan sesama dan Allah. (Fr. Yohanes Dwi Andri Ristanto).