13 Mar 2014

Gerakan Cinta Alam… Kurangi Tissue Please!!!

Gerakan cinta alam sedang digalakkan di berbagai tempat di belahan bumi ini. Ada banyak gerakan yang sudah tercipta, mulai dari usaha menanam di berbagai tempat, sampai dengan usaha membuat lubang-lubang penyerapan. Kata-kata keluar mengecam pembabatan hutan di berbagai belahan bumi. Namun, sadarkah kita bahwa kita pun bisa bertindak lebih dari sekedar kata-kata.
Sebuah tulisan mengatakan, “Pemanasan global adalah meningkatnya suhu dipermukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan berpengaruh terhadap perubahan iklim yang dapat menyebabkan banjir dan erosi. Ada satu contoh penyebab pemanasan global yang belum kita sadari yaitu tisssue”.
Tema mengenai tissu sebagai penyebab pemanasan global ini tidak terlalu kentara, tetapi menjadi besar. Maka, rasanya sekarang sudah waktunya untuk merenungkan:

-   Bagaimana rasanya saat sebuah pohon haruse ditebang gara-gara ingus yang kita usap dengan tissu? Sayang…. Tissu bekas ingus tak bisa dipakai ulang.

-   Bagaimana rasanya saat sebuah pohon harus ditebang hanya gara-gara keringat di kening kita? Lagi-lagi tissu bekas usapan keringat pun tak bisa dipakai ulang.

-   Rupanya pohon-pohon yang dipotong itu, hanya sekali pakai, lalu dibuang di tempat sampah dan menjadi kotoran yang tak mudah pula dicerna bumi.

-   Andaikan saja, pohon itu tetap berdiri, mungkin ada lebih dari 10 orang yang menghirup udara segar darinya…

Alternatif kuno….

Dulu, simbah saya menggunakan sapu tangan yang bisa dipakai berulang-ulang tanpa harus selalu membeli yang baru. Satu sapu tangan multifungsi dan bisa dipakai dalam kurun yang lama.

Semoga saja kita tahu bahwa memang sudah saatnya untuk menghemat energi bumi. Dengannya kita diingatkan bahwa memang sudah saatnya kita kembali berpikir dan memilih, tissu atau sapu tangan (bisa juga lap meja, handuk untuk di WC, atau pun handuk untuk muka pengganti tissu muka). Masih ada mimpi untuk alam ini (Fr. Joko L). 




0 komentar:

Posting Komentar